Implementasi Budaya 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun) Dalam Menginternalisasikan Pendidikan Karakter Peserta Didik MAN Sumenep
Implementasi Budaya 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun)
Dalam Menginternalisasikan Pendidikan Karakter Peserta Didik MAN Sumenep
Satu-satunya Madrasah Aliyah Negeri di ujung timur Pulau Madura tepatnya di Kabupaten Sumenep yaitu MAN Sumenep menggerakkan budaya 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun), sebagai tatanan nilai etika dan budaya di berbagai kalangan khususnya pada generasi muda untuk membentengi dan memperkuat akhlakul karimah. Kegiatan pembiasaan ini dilakukan setiap hari efektif dimulai jam 06.00 sampai pukul 07.40 WIB, dengan didampingi unsur pimpinan madrasah, tim tata tertib, PA (Pembimbing Akademik), dan guru piket. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan Sholat Dhuha berjamaah, Khotmil Qur’an, dan Istighosah. Hal ini perlu dilakukan untuk menyiapkan kejernihan hati dan pikiran dalam menerima pembelajaran di kelas, sehingga ilmu yang diterima bisa bermanfaat dunia akhirat. Bagi lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama, MAN Sumenep melaksanakan program Budaya 5 S dimulai dengan :
1. Salam
Salam, adalah pernyataan hormat, selamat, sejahtera, damai, tentram, salam dalam hal ini bukan hanya berarti salim sungkem tangan guru, namun seperti mengucapkan salam “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”. Namun karena situasi pandemi covid-19 yang mengharuskan jaga jarak sentuhan fisik harus dihindari diganti dengan salim sungkem guru dari jarak jauh berjarak 1,5 meter.
2. Senyum
Senyum disini ialah tertawa simpul kecil tulus sebagai kontak sebuah komunikasi dalam merekatkan interaksi lebih menyenangkan.
3. Sapa
Sapa merupakan bentuk respon perhatian kepada orang lain untuk saling menghargai dan menghormati.
4. Sopan
Sopan yang bisa kita lakukan adalah rasa hormat kita baik saat bicara, berjalan di depan orang yang lebih tua, atau bahkan saat kita berinteraksi dengan orang lain. Bukan hanya itu saja, sopan dalam berpakaian juga merupakan hal yang penting. Hal itu akan menumbuhkan rasa saling menghormati satu sama lain. Seseorang yang berkarakter dan memiliki etika adalah seseorang yang mampu berlaku sopan baik ucapan maupun perbuatan dimanapun dan kapanpun.
5. Santun
Santun memiliki makna tentang bagaimana kita mampu mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri. Dengan cara gerak tindakan dan ucapan yang santun kita akan membuat orang lain merasa dihargai.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala MAN Sumenep H. Hairuddin, S.Pd, M.MPd. “Program Lima {S} ini diharapkan menjadi budaya karakter dalam mengembangkan potensi peserta didik menjadi insan bangsa yang cerdas sesuai karakter nilai luhur bangsa dan agama.” Ujarnya. Budaya lima “S” mampu membuat peserta didik menghargai orang lain tanpa memperdulikan segala perbedaan yang dimiliki. Hal ini menunjukkan adanya karakter toleransi dalam program ini.
“Bukan hanya itu saja, melalui salam, sapa, sopan, dan santun peserta didik mampu menumbuhkan rasa senang bergaul, berbicara, dan bekerja sama dengan orang lain yang merupakan bentuk karakter bersahabat dan berkomunikasi.” Imbuh Ibu Nining koordinator tim tatib MAN Sumenep.
Tim penggerak Budaya 5 S setiap pagi menyambut peserta didik di depan gerbang madrasah dengan penuh keramahan. Kemudian menyapanya dengan sopan, sedangkan peserta didik dengan sopan santun mengucapkan salam kepada gurunya dan salim sungkem tangan gurunya dari jarak jauh. Hal itu akan memunculkan energi positif yang akan terbawa sampai proses pembelajaran berakhir. Pendidikan karakter itulah yang nantinya akan membantu mereka dalam menjalani hidupnya dan mencapai kesuksesannya agar berguna bagi nusa dan bangsa.
#Tim Jurnalistik MAN Sumenep#